Mantan Pacarku Seorang Maniac -->

Follow Us

Mantan Pacarku Seorang Maniac

Senin, 10 Februari 2020, 09.27




 

Awal aku ketemu cowok ini waktu aku merantau ke kota si dia ,waktu itu aku ada interview (sayangnya saat itu aku tak berhasil diterima kerja), sementara aku sudah sewa kostan 1 bulan, jadi mumpung sudah di kota aku semangat memasukkan lamaran sana sini sampai ikut job fair di kota ini. Sendiri..
Waktu job fair aku pergi modal uang 30 ribu saja, itu saja sudah kepotong buat fotokopi+makan+beli map dll.. Singkat cerita, uangku tidak cukup buat ongkos pulang…aku telpon-telpon keluargaku di kampung semua pada ngga bisa ngirim uang walaupun itu cuma 50 ribu.
Pada miskin semua aku jongkok kebingungan di parkiran macam orang beg0, 30 menit ada kali ya,tapi tiba-tiba ada yang ajak ngomong…
"nyari kerja juga Neng?"
"Iya"
"Nunggu pacarnya Neng?"
"Engga"
"Trus ngapa duduk di sini?"
Tak tau kenapa ditanya begitu aku langsung drama, dengan berlinangan air mata ku jawab," Tidak ada uang buat pulang Mas".
Dia langsung inisiatif anterin aku pulang. Tapi aku terinat betul pesan semua orang,, "hati-hati di J******, jangan pernah percaya sama orang baru kenal"..

Akhirnya aku menolak dan malah pinjam uang.
Tapi dia justru tertawa renyah, "haha kamu takut sama aku ya. Ya sudah tak apa-apa"."
Sekonyong-konyong dia merongoh uang 100 ribu buat aku Semudah itu, aku minta WA dia karena takut tak bisa bayar hutang…SampaI 1 minggu Tidak aku Wa-wa sama sekali,ya karena aku belum bisa ganti.

Nah pas seminggu aku sudah ada uang, jadi aku wa minta no rek dia
Dia mengaku tidak ada ATM Katanya mau dijemput langsung ke kost..
Ya sudah, aku kasih alamat kost Pas ketemu biasa aja, belom ada sparks dia curi-curi pandang ke aku. Mulai hari itu mulailah PDKT.
Jujur saja aku susah naksir sama dia. Perjuangannya luar biasa buat akhirnya dapetin hati aku. Di bulan ketiga dia nembak aku bertepatan di hari aku dan dia diterima kerja.

Alasannya dia gak mau sekedar pacar-pacaran, niatnya ingin menikahi aku. Jadi dia tunggu saat yang tepat setidaknyat punya kerjaan dulu. Terdengar begitu romantis ya?
Dua bulan pacaran dia mulai posesif. Padahal waktu PDKT normal cenderung pengertian sekali malah. Kok jadi gini berantem sedikit nyamperin ke kost, blak blok semua kontak cowok di hp aku, membentak-bentak (tapi tidak pernah main tangan), terus milih jedotin kepala ke tembok macam orang gila .

Pacaran bulan ketiga drama seka"kasar sekali , bener-bener bikin aku kesakitan tak ada enak-enaknya, sampai aku teriak-teriak minta udahan. Ternyata temen kamar sebelah mengadu Bapak kost. Aku diusir malam itu juga (sebenarnya di kostan boleh-boleh saja bawa masuk cowo cuma yang ini karena berisik gitu).

Malu sekali. Malam itu kami sewa hostel tapi di hostel berantem lagi. Habis aku dibentak-bentak menggunakan kata-kata super kasar (mengungkit-ungkit aku tak punya uang lah sampai menghina organ intim aku) Lalu dia memaksa lagi buat berhubungan badan, dengan pikiran galau aku sambil menangis, aku "digituin" tanpa perasaan. Sampe sekarang aku dendam membayangkan hal begituan.
Aku jijik sama diriku sendiri kok mau digituin orang. 

Aku masih bertahan karena alasan masih sayang (tolong jangan bodoh seperti diriku) selama 2 bulan lagi. 2 bulan paling mencekam di sepanjang hidupku. Habis berantem aku menangis-nangis terus aku dipaksa gituaN, malah kadang seperti aku dicari-cari salahnya, dihina-hina, terus digituin lagi. Aku awalnya tak sadar, masih berpikiran positif saja, mungkin memang bener dia posesif karena sayang banget sama aku. Karna dia di satu sisi kadang manjain gw. Kayak dianter jemput, ditungguin, dibeliin baju, disuapin kalo lagi makan, sampe sepatu aku ditaliin dan rambut aku disisirin.

Tapi hampir tiap mau bercinta dia selalu mengawali dengan berantem sampai aku sakit hati dan menangis-nangis. Kayaknya dia baru nafsu kalau aku sudah sedih dan nangis-nangis, Pernah nolak? Sering.

Di dua bulan terakhir aku malah selalu nolak. Tapi tak bisa. Kita sewa apart berdua (kesalahan kedua). Dia maksa banget kayak orang gila. Kalau tak dituruti aku mungkin tak akan bisa tidur. Padahal subuh sudah mesti bangun.

Pernah didiskusikan? Wah sering sekali.. Kalain tahu bagaimanat? Dia cerdas loh. Saat tak aneh begitu dia pengertian sekali, pintar diplomasi, pintar minta maaf, pintar bikin saya tenang lagi, cepat nangkap arah pembicaraan, pokoknya kayak orang normal saja. Cenderung kayak pria idaman malah. Aku tau ada yang salah, tapi apa gitu. Aku mulai stalking masa lalu dia (sebenarnya ini bukan aku banget) dan aku menemukan fb mantan dan sepupu ceweknya
Aku dekati kedua-duanya. Tapi yang merespon dengan baik justru mantannya. Sepupunya justru kayak menghindar gitu.Tadi lagi aku sengaja tak kekantor. Aku pura-pura sakit. Biar bisa chat sepuasnya sama mantan dia. Kalau aku nekat pergi kerja aku tak akan bisa chating-chating sepuasnya. Karena kerjaan pasti aku ngga fokus buat chat. Nah pulang kerja aku dijemput dia. Di apartemen? Ya sama dia.

Aku dibawah kendali dia 24 jam gila. Akhirnya aku sampai telponan sama mantannya. Ternyata cowok aku ini punya kelainan seks, ya itu tadi, mesti menyakiti ceweknya dulu (tidak secara fisik tapi) buat dia Nafsu naik baru deh bersenggama. Aku sudah ngga shock sih karena sudah curiga dari awal. Tapi aku il feel mendadak.

Aku pokoknya tidak mau lagi kenal sama dia. Cukup sampai disini! Semua barangnya aku packing yang rapi. Bahkan aku kasih beberapa sweater aku (yang bisa dipakai cowok) buat dia.

Bagaimanapun dia pernah buat aku bahagia, meskipun persentasenya amat kecil. Pas tadi dia pulang kerja (habis maghrib gitu) langsung aku kasih liat bukti chatku sama mantannya dll. Aku minta putus dan mengembalikan sisa setengah sewa apart punya dia..
Aku sampai ancam bunuh diri depan kepala dia kalau dia tidak mau pergi juga. Pokoknya aku tak mau lagi ada dia. Dia ancam hal yang sama. Katanya dia tak akan pergi. Katanya dia bakal bunuh diri kalau hidup tanpa aku. Mana suaranya heboh banget.
Drama asli. Sejujurnya aku tak peduli. Tapi aku pura-pura saja depan dia."Ya sudah . Bunuh diri saja. Nanti saya menyusul". Tak takut dibunuh sama dia? Tidak. Aku sudah nekat, Malah aku minta dia bunuh aku saja kalau begitu. Jadi aku taku liat muka dia lagi kan?

Dengan niat aku yang benar-benar ingin putus aku akhirnya dia pergi. Uang sama barang-barang tetap dibawa. Haha. Dasar orang gila, lama-lama aku yang gila.
Hancur saat ini aku dibuatnya karena berhubungan dengan orang maniak.

TerPopuler